follow button

Selasa, 26 September 2017

Kerja Keras karna orangtua biasa..

dulu jaman main bbm sering banget liat DP ini dipake sama temen temen di kontak



Dulu sih kaya "apaan sih, orang masih sekolah juga" "kerja keras mana yang kamu maksut, sekolah juga masih di bayarin ortu, uang jajan dikasih"
Terus..
Tadi iseng-iseng scroll akun instagram pribadi ku, ngelihat foto2 liburan, main ke cafe, beli ini itu, nonton konser, dan beberapa short vacation disana.







Jadi realize kalo ternyata DP bbm yang dulu mainstream banget itu bener 100%

aku punya orang tua yang cukup
papa ku berprofesi sbg kontraktor, namun tidak mendirikan PT sendiri, jadi papaku notabe nya adalah seorang karyawan
mama ku seorang ibu rumah tangga biasa, syukur2 mamaku orangnya nggabisa diem, kadang bikin nasi bungkus dititipin ke warung2, kalo tiba2 ada orang hajatan pesen nasi kotak / tumpeng / apa aja yang mamaku bisa masakin dikerjain lah sama beliau. pokonya nggak jauh2 dari masak, karna itu hoby nya

dari SMA sampai kuliah aku diberi uang saku sebesar 500.000 per bulan
mau nggak mau itu harus cukup
untuk bensin, pulsa, fotocopy, keperluan sekolah, pergi sama teman, jajan di rumah, syukur2 kalo sisa bisa buat beli baju
aku nggak  bilang itu kurang sih tapi itu juga nggak cukup. kecuali kalian mau hidup tidak ber sosial, kalo di lihat dari feeds instagram-ku , kalian bisa nilai kalo aku orangnya suka ber sosial.
Akhirnya untuk memenuhi keinginan2 ku aku mulai masuk ke dunia kerja. Job apa aja yang dikasih sita (temanku sekaligus info pekerjaan) aku iya in aja
- dimulai dari jadi figuran2 yang disuruh makan di acara foodies dapet bayaran 75-100rb
- jadi model rias anak sekolah kecantikan dikasih 50.000

Sampai akhirnya pada tahun 2015 mulai lah aku punya Online Shop dan nggak disangka aku bisa sampai di titik ini
kalo di ingat-ingat lagi, aku pernah melalui beberapa strugle sebelum semuanya ter-sistem seperti sekarang :
- aku pernah hanya membeli barang dagang sebesar 45.000 rupiah,
sebelum aku bisa mencapai titik sekali ke tempat Grosir aku membeli barang dagang (jepit jedai) senilai 1.000.000++ rupiah dan itu semua bisa habis dalam waktu 4 hari

-aku pernah menunggu tukang bordir dari jam 10 pagi - 4 sore aku duduk di depan tukang bordir yg lagi ngerjain topi percobaan ku, sebanyak 20 topi. dan itu semua nggak laku..
sebelum aku bisa mencapai titik ke tukang bordir  hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mengambil barang yg udah dikerjain semalam sm dia, dan aku tinggal bungkus. wich is sekali pickup bisa mencapai 50topi++

-aku pernah kehujanan sambil membawa barang yang setinggi dagu di depan motor ku , melewati jalanan banjir, macet dan di siramin air sm anak kecil2 yg lagi hujan2 dijalan. alhasil mayoritas topi yang aku bawa tadi basah, dan aku harus buat ulang karna customer ku pasti ngga akan terima

-dulu setiap hari
di pagi hari pergi ke tempat bordir untuk mengambil pickup an topi yg udah di kerjakan semalam
siang hari aku lanjut kuliah sampe malam, bawa barang segitu banyak ke kampus
jam 6-9 malam aku Stay di JNE depan kampus sambil  bungkus topi yg udah di bordir tadi
pulang kampus, nugas, tidur, repeat
(fyi perjalanan dari kampus ke rumah 25 menit an)

-setiap hari juga aku punya jadwal COD di kampus sampai2 aku harus izin ke kamar mandi berulang kali karna customer sudah menunggu.
dan aku tidak punya 'bestfriend' di kampus dikarenakan aku terlalu sibuk dg urusanku sendiri

- dan masih banyak lagi strugle yang tidak bisa aku sebutkan semua nya
...........................................................

Untuk beberapa orang yang tidak seberapa mengenal aku, bisa di pastikan mereka ber anggapan aku terlahir dari orang tua yang memiliki rejeki lebih & memberi uang saku  berlipat-lipat ganda pada anak2 nya
BIG NO!
kalo aku nggak melewati semua point di atas mungkin sampe sekarang aku nggak pernah naik pesawat, aku& keluarga ku belum punya mobil pribadi smp skrg, aku tidak bisa pergi liburan, aku tidak bisa pergi ke caffe mahal, aku tdk punya baju branded / makeup, bahkan untuk masuk ke store Zara mungkin aku minder (sedikit lebay tp kalo km tau dulu aku beli flat shoes banyakan di DTC atau royal )
dan salah satu yg aku bisa bangga, meskipun papaku masih bisa membiayai aku kuliah, sejak semester 4 aku bisa sedikit meringankan beban papaku dg membantu membayar biaya kuliah
karna aku gagal masuk ptn & spp kampus ku mungkin 2x spp kalian yg masuk lewat jalur undangan

Bukan berniat untuk sombong
pencapaian ku ini bukan apa-apa
masih banyak teman-temanku lain yang memiliki usaha / kerja sambil kuliah dan mereka meraih highlight yang jauh lebih tinggi dari aku

Point ku disini adalah
buat kalian kalian yang merasa orang tua kalian tidak begitu berlebih
kalian bisa kok bersenang-senang juga di masa muda seperti anak2 beruntung lain
asal dengan kerja keras, dan juga doa
dua hal di atas harus saling berjalan berdampingan
sama hal nya cari duit & pendidikan
jangan karna ke asikan cari duit, kalian sudahi pendidikan kalian. jalani aja sampai selesai meskipun tidak sempurna
"Done is better than perfect"
Mumpung masih muda lakuin apa yang kalian suka, yang bikin kalian seneng asal masih dalam lingkup positif

Sekali lagi tidak ada unsur sombong atau menggurui
semoga kalian dapat point yg aku sampaikan disini
with love
-anak beruntung dr orang tua biasa






Senin, 23 Januari 2017

Langit dan Laut by Banda Neira


dan dengarkan
ombak yang datang
menerjang kuatmu
dan dengarkan
arus yang datang
nyatakan lemahmu
langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
biar jadi rahasia
menyublim ke udara
hirup dan sesalkan jiwa
jiwa
langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
langit dan laut
dan hal-hal yang tak kita bicarakan
biar jadi rahasia
menyublim ke udara
hirup da
n sesalkan jiwa
jiwa

The First Well (cerita terjemahan)

Zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan kecil yang mengelilingi sebuah danau. Di suatu musim kemarau yang sangat panas, hujan tak kunjung turun dan danau itu pun mengering.

Penduduk mulai cemas dan menghadap ke Raja. “Sudah lama tak turun hujan. Ladang kami tandus!” kata para petani. “Tak ada ikan untuk ditangkap. Bagaimana bisa kita hidup?” tanya para nelayan. “Selamatkan kami dari bencana, wahai Raja kami yang baik,” desak para wanita, anak mereka menangis karena kehausan.

Raja lalu mengirim empat jenderalnya ke seluruh penjuru untuk mencari air. Jenderal pertama pergi ke timur, ke arah matahari terbit; yang kedua pergi ke selatan, ke arah yang berdebu dan panas; yang ketiga pergi ke arah barat, di mana matahari terbenam; dan yang keempat pergi mengikuti bintang utara.

Mereka mencari siang dan malam, malam dan siang; mereka mencari kemana-mana, tapi sia-sia. Tiga jenderal itu pun kembali, dengan tangan kosong. Tapi jenderal yang pergi ke arah utara bermaksud takkan melalaikan tugas dari Raja. Akhirnya, ia sampai di sebuah desa berpegunungan dingin.

Ketika ia duduk di kaki gunung, seorang wanita tua menghampirinya dan duduk di sampingnya, jenderal itu menunjuk ke arah cakrawala sambil berkata, “Aku berasal dari sebuah kerajaan yang indah, di mana setahun ini belum turun hujan. Bisa kamu menolongku untuk menemukan air?”

Wanita itu pun mengisyaratkan agar jenderal itu mengikutinya naik ke gunung dan masuk ke sebuah gua. “Kami juga tak punya air di negeri kami,” kata wanita itu. Lalu, ia menunjuk tetesain air beku di gua dan melanjutkan: “Kami menyebutnya es. Ambillah beberapa, dan kerajaanmu tak akan kehausan lagi.” Jenderal itu memecahkan sebongkah besar es, lalu mengisinya ke dalam kereta kuda dan buru-buru pulang.

Sesampainya ia di istana, bongkahan besar es telah meleleh menjadi genangan air. Tak seorang pun di istana itu yang pernah melihat es, jadi mereka pun menatapnya dengan penasaran. “Ini pasti benihnya air!” seru seorang menteri tiba-tiba. Raja lalu memerintahkan agar ‘benih air’ itu segera ditanam.

Saat para petani menggali lubang, genangan air itu semakin berkurang karena matahari. Mereka cepat-cepat menempatkan benih itu ke dalam lubang, sebelum sempat mereka tutup, genangannya telah hilang sama sekali. Para petani itu pun cemas dan bingung. Mereka lalu menggali lebih jauh ke dalam tanah, sepanjang malam, untuk mencari benih ajaib itu.

Saat pagi datang, Raja menemukan para petaninya tertidur di sekeliling sebuah lubang. Penasaran, ia pun mengintip ke dalam dan berteriak takjub: “Bangunlah, pria-pria hebatku—benih airnya mulai tumbuh! Ada air di dalam lubang!”

Dan begitulah bagaimana sumur pertama tercipta.

---


The First Well
Retold by BookBox 

There once was a small kingdom around a lake. One very hot summer, it did not rain and the lake dried up. People grew anxious and went to the King. “It has not rained for so long. Our fields are barren!” said the farmers. “There are no fish to catch. How shall we earn a living?” asked the fishermen. “Save us from disaster, good King,” urged the women, as their children cried with thirst.

The King sent his four generals in all directions to look for water. The first general went east, towards the sunrise; the second went south, to the dust and heat; the third went west, where the sun sets; and the fourth followed the North Star.

They searched day and night, night and day; high and low they searched everywhere, but in vain. Three of the generals returned, empty-handed. But the general who had gone north was determined not to fail his King. At last, he reached a cold mountain village.

As he sat at the foot of the mountain, an old woman came by and sat next to him. The general pointed at the horizon and said, “I belong to a beautiful kingdom, where it has not rained for a whole year. Can you help me find water?”

The woman motioned the general to follow her up the mountain and into a cave. “We have no water in our country either,” she said. Then, pointing to the icicles in the cave, she continued: “We call this ice. Take some, and your kingdom will never go thirsty again.” The general broke off a huge piece, loaded it onto his horse-cart and rushed back home.

By the time he reached the court, the enormous icicle had melted into a small lump of ice. Nobody in the court had ever seen ice, so everybody gazed at it with wonder. “This must be a water-seed!” one of the ministers exclaimed suddenly. The King ordered the ‘water-seed’ to be sowed immediately.

While the farmers dug a hole, the lump dwindled in the sun. They swiftly placed the seed in the hole, but before they could cover it up, it had vanished. The farmers there grew confused and worried. They dug deeper and deeper into the earth, all night long, looking for the mysterious seed.

At the break of dawn, the King found the farmers fast asleep around a hole. Curious, he peeped in and cried out in amazement: “Wake up, my worthy men – the water-seed has sprouted! There’s water in the hole!”


This is how the first well was created.

Minggu, 22 Januari 2017

Such the best New Year Eve

Goodbye 2016 , and hello 2017
tahun baru kali ini aku tidak merayakan  di kota ku tercinta (Surabaya)
aku ditemani my bf dan teman temannya my bf.
we are going to Bali yipii

hmm ini adalah ketiga kali nya aku menginjak Bali di tahun 2016
tidak pernah bosan dengan segala pesona Bali bahkan ke noise-an nya pun aku belum bosan haha

Kita berangkat pakai carter mobil elf berisi 8 orang
dari Surabaya sekitar pukul 02:00 dini hari
dan kami tiba di Bali tepatnya Kuta karna hotel kami berada di poppies lane sekitar pukul 14:30

bad news, kita dateng di tanggal 30 dan kawasan kuta sedang crowded parah sehingga kendaraan tidak boleh masuk ke dalam Kuta.
Jadi  driver menurunkan kami di Central Parking dan kita harus berjalan kurang lebih 1,5km ke Hotel yg sudah kami booked.
but its okay this is Bali

setelah check-in kita langsung istirahat karna hmm perjalanan yg di tempuh lumayan melelahkan mengingat ini adalah libur panjang.

Haripertama
kita cuma ya jalan jalan nyantai di Kuta, Kuta square, beachwalk. engga kerasa lelah dong kalo jalannya sambil gandengan, ihirrr

Harikedua tepatnya tanggal 31, wich is itu hari terakhir di tahun 2016
kita explore ke pantai-pantai yang agak ujung di pulau Bali (namanya pantai pasti ujung mut)
ya pokonya yang perjalan naik motornya lebih dari 45menit deh hehe
kita pergi ke daerah Uluwatu
pulangnya...
lagi lagi akses menuju Kuta ditutup
but, struggle is real
sampe ng lawan polisi, nabrak palang dan masuk masuk gang tikus nyampe juga akhirnya di hotel

dan malam harinya kita merayakan
New year eve di sepanjang JL,KUTA yang udah ditutup jadi CarFreeDay
apa ada kata kata lain yg lebih indah dari bahagia ?
yang bisa mewakili rasanya menghitung detik di akhir tahun bersama si jagoan, sambil liat Firework di seluruh bentangan langit, kaki ke redem ombak, dan angin pantai yg berhembus dari darat ke laut.

Hari ke tiga kami main main ke Seminyak yang punya andalan beach club nya
sedih nya sebagian teman2 kami pulang karena harus kembali bekerja atau ujian 
dan hanya tersisa 6 orang yang tinggal sampai ke esokan hari

Hari ke empat kami pulang dengan jalur darat manual (estafet) 
karna ya kamu tau lah berapa harga tiket pesawat pas High season.
semua travel juga Full
so untuk perempuan anti rewel itu bukan masalah besar
apalagi kalo Bali-Surabaya sambil gandengan (lagi)

so yaa
you know why i call this experience  "the best new year eve"

Happy New Year everyone

whatever your resolution  believe that the change you wish to see in this world starts from yourself.
Life moves so fast . Wishing you all an exciting, meaningful year ahead! :)