Dulu sih kaya "apaan sih, orang masih sekolah juga" "kerja keras mana yang kamu maksut, sekolah juga masih di bayarin ortu, uang jajan dikasih"
Terus..
Tadi iseng-iseng scroll akun instagram pribadi ku, ngelihat foto2 liburan, main ke cafe, beli ini itu, nonton konser, dan beberapa short vacation disana.
Jadi realize kalo ternyata DP bbm yang dulu mainstream banget itu bener 100%
aku punya orang tua yang cukup
papa ku berprofesi sbg kontraktor, namun tidak mendirikan PT sendiri, jadi papaku notabe nya adalah seorang karyawan
mama ku seorang ibu rumah tangga biasa, syukur2 mamaku orangnya nggabisa diem, kadang bikin nasi bungkus dititipin ke warung2, kalo tiba2 ada orang hajatan pesen nasi kotak / tumpeng / apa aja yang mamaku bisa masakin dikerjain lah sama beliau. pokonya nggak jauh2 dari masak, karna itu hoby nya
dari SMA sampai kuliah aku diberi uang saku sebesar 500.000 per bulan
mau nggak mau itu harus cukup
untuk bensin, pulsa, fotocopy, keperluan sekolah, pergi sama teman, jajan di rumah, syukur2 kalo sisa bisa buat beli baju
aku nggak bilang itu kurang sih tapi itu juga nggak cukup. kecuali kalian mau hidup tidak ber sosial, kalo di lihat dari feeds instagram-ku , kalian bisa nilai kalo aku orangnya suka ber sosial.
Akhirnya untuk memenuhi keinginan2 ku aku mulai masuk ke dunia kerja. Job apa aja yang dikasih sita (temanku sekaligus info pekerjaan) aku iya in aja
- dimulai dari jadi figuran2 yang disuruh makan di acara foodies dapet bayaran 75-100rb
- jadi model rias anak sekolah kecantikan dikasih 50.000
Sampai akhirnya pada tahun 2015 mulai lah aku punya Online Shop dan nggak disangka aku bisa sampai di titik ini
kalo di ingat-ingat lagi, aku pernah melalui beberapa strugle sebelum semuanya ter-sistem seperti sekarang :
- aku pernah hanya membeli barang dagang sebesar 45.000 rupiah,
sebelum aku bisa mencapai titik sekali ke tempat Grosir aku membeli barang dagang (jepit jedai) senilai 1.000.000++ rupiah dan itu semua bisa habis dalam waktu 4 hari
-aku pernah menunggu tukang bordir dari jam 10 pagi - 4 sore aku duduk di depan tukang bordir yg lagi ngerjain topi percobaan ku, sebanyak 20 topi. dan itu semua nggak laku..
sebelum aku bisa mencapai titik ke tukang bordir hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mengambil barang yg udah dikerjain semalam sm dia, dan aku tinggal bungkus. wich is sekali pickup bisa mencapai 50topi++
-aku pernah kehujanan sambil membawa barang yang setinggi dagu di depan motor ku , melewati jalanan banjir, macet dan di siramin air sm anak kecil2 yg lagi hujan2 dijalan. alhasil mayoritas topi yang aku bawa tadi basah, dan aku harus buat ulang karna customer ku pasti ngga akan terima
-dulu setiap hari
di pagi hari pergi ke tempat bordir untuk mengambil pickup an topi yg udah di kerjakan semalam
siang hari aku lanjut kuliah sampe malam, bawa barang segitu banyak ke kampus
jam 6-9 malam aku Stay di JNE depan kampus sambil bungkus topi yg udah di bordir tadi
pulang kampus, nugas, tidur, repeat
(fyi perjalanan dari kampus ke rumah 25 menit an)
-setiap hari juga aku punya jadwal COD di kampus sampai2 aku harus izin ke kamar mandi berulang kali karna customer sudah menunggu.
dan aku tidak punya 'bestfriend' di kampus dikarenakan aku terlalu sibuk dg urusanku sendiri
- dan masih banyak lagi strugle yang tidak bisa aku sebutkan semua nya
...........................................................
Untuk beberapa orang yang tidak seberapa mengenal aku, bisa di pastikan mereka ber anggapan aku terlahir dari orang tua yang memiliki rejeki lebih & memberi uang saku berlipat-lipat ganda pada anak2 nya
BIG NO!
kalo aku nggak melewati semua point di atas mungkin sampe sekarang aku nggak pernah naik pesawat, aku& keluarga ku belum punya mobil pribadi smp skrg, aku tidak bisa pergi liburan, aku tidak bisa pergi ke caffe mahal, aku tdk punya baju branded / makeup, bahkan untuk masuk ke store Zara mungkin aku minder (sedikit lebay tp kalo km tau dulu aku beli flat shoes banyakan di DTC atau royal )
dan salah satu yg aku bisa bangga, meskipun papaku masih bisa membiayai aku kuliah, sejak semester 4 aku bisa sedikit meringankan beban papaku dg membantu membayar biaya kuliah
karna aku gagal masuk ptn & spp kampus ku mungkin 2x spp kalian yg masuk lewat jalur undangan
Bukan berniat untuk sombong
pencapaian ku ini bukan apa-apa
masih banyak teman-temanku lain yang memiliki usaha / kerja sambil kuliah dan mereka meraih highlight yang jauh lebih tinggi dari aku
Point ku disini adalah
buat kalian kalian yang merasa orang tua kalian tidak begitu berlebih
kalian bisa kok bersenang-senang juga di masa muda seperti anak2 beruntung lain
asal dengan kerja keras, dan juga doa
dua hal di atas harus saling berjalan berdampingan
sama hal nya cari duit & pendidikan
jangan karna ke asikan cari duit, kalian sudahi pendidikan kalian. jalani aja sampai selesai meskipun tidak sempurna
"Done is better than perfect"
Mumpung masih muda lakuin apa yang kalian suka, yang bikin kalian seneng asal masih dalam lingkup positif
Sekali lagi tidak ada unsur sombong atau menggurui
semoga kalian dapat point yg aku sampaikan disini
with love
-anak beruntung dr orang tua biasa