follow button

Senin, 20 Agustus 2018

Pengalaman Interview & Tes CS Bank Mega

Tanggal 30 Juli
saya melihat lowongan RMDP bank mega
dari akun instagram @loker_surabaya
lalu apply lah saya lewat email
semua yang bisa di apply lewat email & saya cocok dg perusahaannya akan saya apply
karna "ya coba aja sih, toh ngga buang duit / tenaga"



Tanggal 31 Juli, pukul 11 siang
saya ingin menaruh lamaran di bank jatim
dan bertanya kepada teman yang memiliki relasi bank jatim
katanya : bank jatim lagi nggak buka lowongan, kalo mau di bank jatim syariah di Darmo
siang itu saya cari bank jatim syariah di sepanjang jalan Darmo, dan tidak ketemu bank jatim syariah
akhirnya daripada lamaran & cv yg sudah saya print nganggur
ber belok lah saya ke bank mega
drop cv melalui satpam "pak nitip cv ya"
ohyaa (di lamaran saya mencantumkan posisi CS ya)

sore nyaa sekitar jam 15:00 saya mendapat telp panggilan interview dari bank mega
saya sempat kaget
se cepat itu kah lamaran saya di sampaikan ke hrd bank mega
tapi yaudah lah yang penting interview wkwk

Tanggal 2 Agustus
saya datang ke bank mega Darmo sekitar pukul 10:00
aku sedikit terlambat disini
tanya ke satpam "pak mau interview dimana ya" / "masuk pintu itu mbak"
setelah masuk pintu yg di anjurkan satpam celingak celinguk
ada service nya sih, bagian terima tamu tapi agak ketus haha
"mau kemana" / "interview" / "interview ato tes" / "undangan saya interview" / "mbak datang kesini ke berapa se?" / "baru kali ini mbak" / "ya itu namanya tes mbak"
lah undangan saya kan interview 😂
disuruh naik ke lantai 4 menggunakan tangga
inget pake tangga ya, jangan lift
daripada di teriakin haha
dan di setiap lantai nggak ada sign lantai berapa, jadi itung sendiri
saya juga sempat salah di lantai 3 tempat orang2 back office hahaha

setelah sampai di ruangan yang bener
karna banyak temen2 yang udah pada nunggu juga
saya ikutan nunggu, agak lama, baru di mulai sekitar 10:40
saya juga nervous waktu itu karna yang lain terlihat sangat matang dalam persiapan penampilan (waktu interview di bank danamon, masih banyak temen2 yg fresh graduated & nggak seberapa mateng penampilan nya)

sebelum tes di mulai saya diminta mengisi form
ya seperti biasa isinya data diri, keluarga, gaji yg di harapkan, pengalaman kerja,dll
di form saya menulis posisi "CS"

oke langsung masuk tes pertama
Tes pertama psikotes tapii yang dasar
deret angka, huruf, gambar
setelah tes selesai saya diminta untuk menaruh cv
lalu menunggu giliran interview

ohya, ada beberapa peserta juga yang tidak disuruh tinggal untuk interview hari itu
jadi setelah tes mereka pulang

sambil nunggu giliran interview saya ngobrol dengan peserta lain
mereka kebingungan mengisi form "posisi yg di lamar"
ternyata semua nya menulis "RMDP"
saya baru sadar kalo saya ternyata kepanggil karna 3 hari lalu saya email ke bank mega 😭😭
tapi ya sudah lah saya terlanjur menulis "CS" haha karna saya pikir saya kepanggil karna lamaran yang saya titipkan satpam

setelah 1 orang keluar
dia memberi bocoran ke yang lain "yang di butuhkan sekarang tuh CS, rmdp udah close"
hahaha alhamdulillah, mungkin faktor kekeliruan saya itu juga yang membuat nilai tambah. karna saya melamar posisi yg di butuhkan, sedangkan teman2 lain malah rmdp tapi mereka juga di belok kan kok ke CS

tiba lah giliran saya masuk ruangan
ditanya seperti interview pada umum nya
"ceritakan diri kamu"
"achievement kamu selama kuliah apa"
"kamu siap nggak bla bla"
"kamu bisa kerja cepat nggak"
ada pertanyaan tinggi, bb, dan history jerawat juga
usahakan kamu datang dengan penampilan yang sangat matang ya
Rok span, kemeja putih, blazer, heels
karna menurut saya bank mega ini yang paling menilai fisik (mungkin untuk posisi cs saja)

di akhir interview ibu hrd bilang
"nanti jam 2 kamu kesini lagi, tapi jangan bilang yang lain"
karna rumah saya dekat
jadi saya pulang

jam 2 saya balik ke bank mega & kena semprot mbak2 service nya lagi 😂
"mbak mbak mau kemana" / "menemui bu rosa" / "tunggu disini dulu"
hehe ya mana saya tau

ternyata yang disuruh balik jam 2 siang ada 3 orang : saya, 1 cewe, 1 cowo
ketika saya datang 1 cewe tadi sedang interview dengan usher (sepertinya, menurut keterangan dia)
tapi saya & 1 cowo tadi tidak diminta
setelah itu kita melakukan psikotes lagi
kali ini tahap yang berat, seperti : wartegg, draw a man, EPPS, kraeplien
saya waktu itu ngerjain nya seadanya
karna unexpected kalo proses nya bakal 1 hari aja, saya kira hanya interview lalu menunggu panggilan lagi
tidak ada salah nya kalian mempelajari tips psikotes di google, karna itu sangat membantu

ketika semua tes selesai
1 cewe tadi di bolehkan pulang
1 cowo disuruh tunggu
dan saya di foto2 (lagi, meskipun saat interview sudah) setelah itu saya boleh pulang
tapi saya juga masih bertanya "kok saya tidak di interview usher ya haha"

saya pikir saya tidak akan di terima
karna saya tidak diberi kesempatan interview dengan usher
tapi
Tanggal 3 agustus ( hari jumat)
saya mendapat telp
"selamat ya hasil tes kamu lulus, kamu sudah diterima di bank mega. sore ini bisa kesini & bawa ijazah?"
menurut saya terlalu cepat. karna saya harus memberi kabar dulu dengan orang tua.
akhirnya saya alibi sedang luar kota haha
"yaudah senin aja ya kesini"

Tanggal 6 Agustus
saya datang
dan mbak service memastikan "apakah saya sudah membawa ijazah"
baru saya boleh naik menemui ibu hrd untuk tanda tangan kontrak & briefing keberangkatan Training Program
disini kamu harus tanya se jelas2 nya
karna ijazah kamu akan ditahan hingga 1 tahun, dengan pinalty tentu nya

Alhamdulillahirabilallamin
memang rejeki tidak akan kemana
setiap orang punya timing yang tepat masing2

saya juga pernah merasakan risau nya tidak kunjung menyelesaikan skripsi, sedangkan teman2 lain sudah sidang & berhenti membayar SPP

saya pernah merasakan down se down down nya ketika 85% teman2 saya diterima di unair, saya malah di PTS
tapi rejeki tidak kemana. see? perusahaan tidak terlalu fokus pada universitas kamu
yang terpenting Skill, attitude (kalo kamu kerja bertemu orang banyak tentu Profil juga di pertimbangkan)
(untuk fresh graduates 'menurut ku' IPK juga di lihat ya)

ketika saya di terima di sebuah PT & saya menolak karna saya memberat kan hati ke Bank danamon, namun bank danamon ternyata tidak menerima. saya juga sempat down

jadi nggausa bingung kalo memang kamu belum di bandingkan teman kamu "dalam segala hal", itu cuma perihal waktu
sabar & usaha. kalo memang pada akhirnya tidak sesuai dengan keinginan kamu yaudah "legowo" aja
jalanain semua sebaik mungkin
aku pun selama 4 tahun kuliah juga selalu membandingkan dengan unair
"enak ya di unair enak ya"
tapi nggak lantas bikin kuliah ku asal2 an
yaudah di selesai kan aja dengan legowo
meskipun perjalanan skripsi ku juga kaya tai

semoga dengan postingan ini teman2 yang sedang menunggu pengumuman bank mega mendapat sedikit gambaran
teman2 yang belum mendapat kerja / kuliah nggausa terlalu lama down
teman2 yang masih bergelut dalam matkul2 E & skripsi yang runyam juga semangat terus
semua cuma soal "Timing"

(GAMBAR)

Jumat, 10 Agustus 2018

kodrat istri, they said

Laki laki menginginkan istri yang memprioritas kan keluarga dan anak. 
istri yang mengabdi seluruh jiwa dan raga untuk membentuk keluarga yang sempurna menurut pandangan umum.
Sementara seorang perempuan mencari suami yang 'menghargai' dirinya dengan segala karakteristik nya (termasuk impian-impian nya). bukan hanya memaksa meluruskan tulang rusuk yg memang melengkung.

Lelaki atau bahkan banyak sekali pandangan yang dengan mudahnya menjustifikasi bahwa perempuan yang tidak bercita-cita sebagai ibu rumah tangga sebagai perempuan yang tidak solehah. 
di jaman maju kayak gini sih harusnya gak banyak lagi pria patriarki. kalo masih ada yang kayak gitu, tandanya gak banyak belajar dan bergaul.

perempuan harus mau ‘tercerabut’ dan mengikuti suaminya. Ia harus bersedia mengubur mimpi-mimpinya demi mendampingi suaminya. Ia harus merelakan badannya yang langsing untuk jadi nggelambyar dimana-mana demi memiliki anak. Pun ia harus setegar karang saat lingkungan mempertanyakan caranya merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya. 

Lelaki bersembunyi di dalam kalimat "udah kamu tinggal santai santai di rumah"
We all know, yang namanya pekerjaan rumah tangga enggak akan ada habisnya. 
Dari mulai ngebersihin rumah, urusan pakaian, dan belum lagi menjaga hubungan dengan tetangga. 
Nah, jadi wajar kalau ‘ibu rumah tangga’ doesn’t simply means ‘perempuan yang ongkang-ongkang kaki di rumah’.
‘Kasihannya’ istri, mereka mah nerima aja dikasih belanja berapa, mikir jumpalitan supaya suaminya bisa ganti menu tiap hari. 
Suami enggak perlu tahu dong, kan udah ngasih uang belanja… 
Karna tetap berpegang pada pandangan : kewajiban suami memberi nafkah. Titik.

Mari kita mengakui sebuah realita. 
Terkadang, yang namanya rumah tangga butuh pemasukan lebih dari sekadar apa yang bisa dihasilkan oleh suami. 
Suka atau tidak, kenyataan ini terjadi. 
Kita tidak bisa menutup mata, meskipun Allah sudah menjamin.
Terkadang, sebagian perempuan harus bekerja untuk memberi nafkah keluarganya. 
Jika kebutuhan rumah tangganya sudah terpenuhi oleh suaminya, maka mungkin orangtuanya atau adik-adiknya masih memerlukan bantuan.
Patutkah kita melarang para istri bekerja jika keadaannya seperti ini (dan suami tidak mampu menanggung hajat hidup orang banyak)?

Tentu saya enggak bermaksud memaksakan bahwa SEMUA istri juga harus sekolah dan menjadi pekerja, enggak sama sekali.
Walaupun belum jadi ibu, saya bisa paham kalau pasti berat banget untuk ‘ninggalin’ anak-anak di rumah. 
aku pun di besar kan oleh ibu yang rela meninggalkan pekerjaan demi mengabdi pada keluarga.
aku sangat merasakan perbedaan kasih sayang, perhatian dan didikan yang ibuku berikan dengan ibu saudara sepupu ku yang bekerja dan dia di rawat oleh nenek nya.
tapi semakin aku dewasa, aku mulai bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya jika ibu ku bekerja aku juga tetap menjadi anak dengan didikan yang baik kok , selama ibu ku bisa mengatur dengan balance waktu nya 
dan itu pasti akan meminimal konflik yang ada di keluarga kami
kita tidak bisa memungkiri bahwa faktor terbesar konflik2 kecil dalam keluarga adalah masalah ekonomi

In conclusion, tulisan ini saya maksudkan untuk menyemangati para perempuan yang harus/ingin bekerja, karena alasan-alasan yang kembali lagi ke pribadi masing-masing. Saya juga berharap bisa membuka pikiran para laki-laki agar sekali lagi bertanya: “apa sih yang sebenarnya kamu inginkan?” Kalau ternyata para istri ingin bekerja, mudah-mudahan mendapat jalan terbaik untuk menyeimbangkan kepentingan kedua belah pihak. Aamiin.