follow button

Rabu, 29 Oktober 2014

Terimakasih, kamu

sama kamu....
aku tau bagaimana rasanya berjuang untuk hanya sekedar bertemu
sama kamu...
akhirnya aku tau alasan kenapa selama ini teman teman wanitaku begitu posesif pada teman pria nya
sama kamu...
akhirnya aku tahu berganti ganti teman pria tanpa kejelasan status bukanlah hal yang dewasa
sama kamu...
akhirnya aku mulai segan memperlakukan teman pria lebih dari sekedar teman, seperti sedang sendiri dulu

dulu
aku seperti berjanji pada diriku sendiri
saat awal kedekatan kita aku berjanji untuk menjalani hubungan dengan mu "biasa saja" karena mindset ku yang terlanjur menilai mu seorang playboy (a.k.a pria yang cuma ingin teman wanita sebagai kawan berbicara dunia maya)
tapi siapa yang bisa memilih kepada siapa akan jatuh cinta

seiring berjalan nya waktu kita bersama aku mulai sadar bahwa mindset ku salah
kamu bukan pria seperti apa yang dikatakan teman temanku
seiring berjalan nya waktu kamu juga membuktikan padaku bahwa kamu juga memiliki rasa yang sama denganku
lewat pengorbanan2 kecilmu, caramu menatapku, obrolan santai kita, candaan kita, panggilan sayang mu untuk ku, seberapa sering kamu memanggil namaku
tanpa kau ucapkan lewat lisan aku tahu kita sedang saling jatuh cinta
mungkin kamu tidak romantis seperti pria yang semua gadis impikan
mungkin kamu kurang paham bagaimana cara memperlakukan seorang teman wanita
tapi kamu tak perlu melakukan itu semua
tanpa kamu minta aku telah me-nci-n-tai-mu seutuhnya

aku tak peduli lagi bagaimana orang menilai mu
telingaku telah tuli mendengar nasehat nasehat teman temanku yang menyuruhku agar terus berhati hati menjatuhkan hati padamu
ahh masa bodo
mereka hanya belum mengenalmu. aku Yakin kamu tidak akan sekejam itu seperti gambaran mereka
kalaupun itu terjadi aku pasti akan belajar menerima, karna aku sendiri yang memutuskan untuk jatuh cinta padamu
mencintai seseorang itu memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk mematahkan hati kita sekaligus memberi kepercayaan kepada orang lain untuk tidak melakukan nya

kamu dan aku yang sama sama tak menyukai kejelasan status (dulu) kini akhirnya memutuskan berhenti mencari , mulai meng akhiri hal konyol itu , mendewasakan diri dan belajar setia pada satu nama
karena 
yang terbaik hanya akan datang ketika kita sudah tidak terlalu menuntut dan bisa merasa cukup

tidak ada yang abadi
namun aku juga tidak memungkiri kalau aku belum siap kamu pergi detik ini, kelak, atau seterusnya
aku akan terus memohon padaNya semoga kita selalu saling berjuang seperti ini

-untuk kamu yang mengajariku banyak hal-
-i love you, ruz-