saya kurang setuju
karna cinta bukanlah tentang hidup bersama dan mati bersama
cinta tentang siapa yang tetap bertahan walaupun orang yang di cintai nya telah tiada
Habibi dan ainun ?
Yap bisa di benarkan. Setelah ibu ainun meninggal dunia, pak Habibi tetap setia mengirim bunga ke makam ibu ainun dan belum ada wanita lain yang mampu menggantikan posisi ibu ainun
tapi mungkin itu karna ketika ibu ainun meninggal dunia, usia pak habibi sudah sepuh
jadi
setelah membaca beberapa refrensi
menurut saya
kekuatan cinta paling kuat sepanjang masa adalah kisah "Rasulullah dan Siti Khadijah"
Nabi Muhammad menikahi Khadijah seperti layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.
Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya.
Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah, namun cinta beliau kepada Siti Khadijah melebihi cinta beliau kepada Aisyah, bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya.
Sangat besar cinta Nabi Muhammad kepada Khadijah hingga kerap aisyah merasa cemburu dan berkata “Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah."
Begitulah ke agungan cinta Rasulullah kepada Khadijah
Rasulullah melakukan itu semua kepada sahabat-sahabat Khadijah untuk terus menjalin kasih kepada Khadijah melalui sahabat-sahabat nya
suatu ketika Aisyah merasa cemburu, lalu berkata, “Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? (maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya).
Maka Beliau pun marah sampai berguncang rambut depan Aisyah. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepada anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Kemudian Aisyah menyesal dan berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Maka Beliau pun marah sampai berguncang rambut depan Aisyah. Lalu Beliau bersabda, “Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepada anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”
Kemudian Aisyah menyesal dan berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”
Aisyah juga pernah ingin menampakan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah (putri Nabi dari Khadijah): “Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.” Rasul saw. yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh kemudian bersabda: “Sampaikanlah kepadanya(Aisyah) ‘Ibuku (Khadijah) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.” hahaha saya sedikit ingin tertawa membaca sabda rasulullah yang satu ini
Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, sedang semua istri selainnya dimadu.
itu sebab nya saya mengulas kisah beliau dalam judul postingan ini
by the way boleh kan sekali kali bloger random pakai konsep religi hehehe
wasalamuallahikum
itu sebab nya saya mengulas kisah beliau dalam judul postingan ini
by the way boleh kan sekali kali bloger random pakai konsep religi hehehe
wasalamuallahikum